Rabu, 05 Januari 2011

audit siklus penerimaan

AUDIT SIKLUS PENERIMAAN
Sebelum melakukan audit siklus pendapatan, perlu dipahami dulu aktivitas yang sering terjadi pada pendapatan yang sesuai dengan GAAP (General Accepted Accounting Principle) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
GAAP / PABU
 Aset dan Liabilitas dikelompokkan dengan tepat.
 Piutang disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi dengan cadangan
 Prinsip mempertemukan pendapatan dan biaya
 Penyesuaian penjualan dan harga pokok penjualan yang di kembalikan
 Pengungkapan “penjualan kepada” dan “penerimaan dari” atas hubungan afiliasi
 Pengungkapan penerimaan seperti jaminan yang dijanjikan
Hal-hal yang diperlukan sebelum memeriksa siklus pendapatan :
• Mendapatkan dan memahami dokumen internal control
• Memahami bisnis klien
• Menilai risiko dan materialitas
• Memahami perjanjian perikatan yang dilakukan klien
• Menyiapkan program audit secara tertulis
Konfirmasi Piutang (A/R), Sebelum melakukan konfirmasi, auditor harus :
• mendapatkan rincian piutang
• melakukan footing
• mencocokkan dengan buku pembantu piutang. (Jika rincian berupa file, sebaiknya dilakukan dengan audit software)
Proses konfirmasi :
1. Konfirmasi harus dilakukan, auditor yang tidak melakukan konfirmasi saat melakukan pengujian pada akun piutang harus mendokumentasikan bagaimana ia mengatasi anggapan tsb.
2. Konfirmasi biasanya dilakukan melalui salah satu bentuk, positif atau negative.
3. Gunakan faktor-2 yang mempengaruhi jenis konfirmasi.


Faktor-2 lain yang mempengaruhi sifat, waktu dan luasnya konfirmasi :
◦ Pengalaman terdahulu – jika tingkat respon yang terdahulu rendah, pertimbangkan jenis-2 bukti yang lain.
◦ Sifat dari bukti yang sudah ditetapkan – apakah responden mau memberikan informasi?
Melakukan prosedur konfirmasi :
1. Auditor menentukan akun mana yang akan dikonfirmasi, kapan konfirmasi akan dilakukan, dan bentuk konfirmasi bagaimana yang akan digunakan.
2. Surat konfirmasi menggunakan kop surat milik klien
3. Auditor mengontrol pengiriman konfirmasi dan menerima jawaban.
4. Jika tidak ada jawaban yang diterima atas konfirmasi positif, ulangi dengan permintaan kedua. Jika tetap tidak ada jawaban,
 Hitung jumlah yang tidak dijawab sebagai suatu kesalahan atau
 Gunakan prosedur yang lain, seperti mencari penerimaan kas setelah tanggal neraca atau periksa order pembelian dan surat pengiriman barang (bill of lading).
Setelah konfirmasi dilakukan, auditor harus mempertimbangkan :
 Keandalan konfirmasi dan prosedur alternative
 Sifat pengecualian yang lain, termasuk implikasinya baik kuantitatif maupun kualitatif atas pengecualian tersebut.
 Dapatkan bukti melalui prosedur yang lain.
 Bukti tambahan apapun diperlukan.
Test akun Cadangan Kerugian Piutang :
Akun Cadangan Kerugian Piutang adalah akun estimasi. Pemeriksaan akun ini harus mengikuti standar “Pemeriksaan Estimasi Akuntansi”. Rata-rata auditor menggunakan kombinasi dari tiga pendekatan yang terdapat dalam standard.
Secara khusus, proses dimulai dengan mendapatkan analisis umur piutang :
Pengumpulan dari beberapa akun akan diperiksa secara terpisah. Khususnya untuk transaksi besar yang terjadi dimasa lalu. Setelah itu auditor melakukan pemeriksaan atas akun yang dikumpulkan tersebut.
Untuk transaksi yang lebih kecil, lakukan pengujian sesuai dengan proses yang terjadi pada klien. Biasanya, klien memiliki system prediksi berapa jumlah piutang yang tidak tertagih. Pengendalian atas pemberian kredit dan akibatnya pada neraca sangat penting.

Auditor melakukan perhitungan jumlah piutang yang tidak tertagih dan membandingkanya dengan saldo klien. Jika ditemukan perbedaan yang material, buat jurnal koreksi.
• Melakukan perhitungan
• Membandingkan dg saldo klien
• Jika ditemukan perbedaan, buat jurnal koreksi
Melakukan Test Pisah Batas (Cutoff):
Sasaran dari test pisah batas adalah untuk meyakinkan bahwa transaksi tersebut sesuai dengan saldo akhir tahun. Kesalahan dalam pisah batas umumnya sering terjadi.
Pengujian yang dilakukan auditor pada pisah batas :
 Cutoff penjualan – meyakinkan bahwa pengiriman barang dilakukan sebelum tutup buku dan dicatat dalam “akun penjualan dan piutang usaha (A/R)”
Account Receivables
Sales

Juga dicatat sebagai HPP dan dikurangkan dari persediaan
Cost of Goods Sold
Inventory
 Cutoff penerimaan kas – meyakinkan bahwa semua penerimaan sebelum tutup tahun telah dicatat pada “akun kas dan piutang usaha (A/R)”
Cash
A/R
 Retur penjualan – “Apakah Prinsip Akuntansi memperbolehkan pencatatan retur bersamaan dengan penjualan pada periode yang sama”



AUDIT SIKLUS PENGELUARAN
System yang Otomatis :
1. Pengendalian persediaan yang lebih baik, mampu mengatur persediaan yang diperlukan. Permintaan persediaan dapat dideteksi, sehingga kelebihan atau kekurangan persediaan dapat diturunkan
2. Manajemen kas yang lebih baik, manajemen kas yang efektif dengan meneliti setiap hari file yang jatuh tempo, sehingga dapat menghindari pembayaran lebih awal dan lewat jatuh tempo. Dengan menulis cek secara otomatis, perusahaan dapat menghemat tenaga kerja, waktu pemrosesan, dan meningkatkan ketelitian
3. Mengurangi keterlambatan waktu, keterlambatan waktu terjadi antara barang datang dan pencatatan persediaan. Keterlambatan tersebut berdampak negatif pada penjualan, karena bagian penjualan tidak mengetahui status persediaan dan mungkin kehilangan kesempatan.
4. Manajemen waktu pembelian yang lebih baik. Bagian pembelian berhubungan langsung dengan semua pengambil keputusan atas pembelian. Pada beberapa perusahaan, hal ini menambah keterlambatan waktu dalam proses pemesanan. Sejumlah besar pembelian yang rutin seharusnya sudah otomatis. Sehingga perhatian dapat difokuskan pada masalah pembelian seperti barang-2 khusus atau masalah kurangnya suplai, dan bagian pembelian dapat dikurangi.
5. Mengurangi kertas dokumen. Semua bagian menghasilkan data yang dikirim ke data processing dan data processing merubah ke dalam media magnetic. Sejumlah biaya besar biasanya terjadi karena kertas dokumen, dari mulai pembelian kertas, penyimpanan, pengiriman, dan perubahan data oleh bagian processing.
MERENCANAKAN SYSTEM, keuntungannya adalah :
Real Time, Menghilangkan kegiatan manual yang rutin menjadi otomatis, dan Mengurangi dokumen kertas dengan cara menggunakan komunikasi elektronik antar departemen
1. Pemisahan tugas, system ini mengilangkan pemisahan yang mendasar antara bagian otorisasi dan proses transaksi. Disini, program komputer memiliki otorisasi proses order pembelian, dan menerbitkan cek untuk vendor. Sebagai kompensasinya, sitem dilengkapi dengan daftar transaksi secara rinci dan ringkasan laporan. Dokumen ini menggambarkan tindakan otomatis yang dilakukan oleh system, manajemen dapat melihat kesalahan dan kejadian yang tidak semestinya yang memerlukan investigasi.
2. Pencatatan dan kontrol akses, system ini memelihara data pada magnetic disk. Untuk melindungi catatan tersebut, organisasi harus membatasi akses.
Obyek Pemeriksaan Siklus Pengeluaran:
 Input controls,
untuk memastikan bahwa transaksi tersebut benar, teliti, dan lengkap.
 Process controls,
termasuk prosedur pengkinian data dan pembatasan akses data.
 Output controls,
untuk memastikan bahwa informasi tidak hilang, salah arah, atau rusak dan system tersebut memproses seluruh fungsi seperti yang diharapkan.
SUBSTANTIVE TEST ATAS AKUN SIKLUS PENGELUARAN :
1. Risiko Siklus Pengeluaran & Perhatian Audit, understatement liabilitas dan biaya-2 yang berhubungan dengan hal tsb.
2. Pahami Data :
 File Persediaan
 File Purchase order
 File Purchase order per jenis
 File Laporan Penerimaan
 File Voucher Pembayaran
 Prosedur Persiapan File
3. Tes Ketelitian dan Pernyataan Kelengkapan
4. Lihat kembali Voucher Pembayaran untuk trend yang tidak wajar dan pengecualian
5. Tes kelengkapan, keberadaan, saham dan obligasi
 Cari liabilitas yang tidak tercatat
 Cari voucher pembayran yang tidak diotorisasi
 Review Cek dobel untuk vendor
 Periksa penggajian dan catatan yang saling berhubungan

0 komentar:

Reza Taufiqi | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all. Thanks to Blogger Templates